Selasa, 24 Januari 2012

Selamat Jalan yayik


Masih teringat dikala aku bercanda dan mengobrol dengannya. Dia ialah kakekku. Seorang yang kuat, tegar, pekerja keras yang dapat membuat kesembilan anaknya menjadi berhasil, termasuk ibuku. yayik begitu aku memanggilnya. yayik merupakan panggilan kepada kakek dalam suku Lampung.
Hatiku sangat sedih hari ini, ingin menagis tapi tidak bisa karena aku masih berada disebuah kontrakan bersama sahabat –sahabat ku yang hampir berasal dari seluruh penjuruh negeri ini. Aku malu jika menangis aku dibilang “cemen” oleh teman –temanku. Tapi apa daya aku harus menahan sekuat tenaga agar hati ini saja yang menagis ketika mendapat sms dari adikku bahwa yayik  telah meninggal. Hatiku sedih sekali membacanya. Lalu aku berinisiatif untuk pulang, tapi orang tuaku bilang “tak usah nak sebab malam ini jenazah yayik akan dibawa ke kampung dan besok pagi langsung di kubur, doain aja yayik”. Aku bertambah sedih tak bisa memandang wajahnya untuk terakhir kalinya.
Aku hanya dapat membayangkan kisah – kisah manis ketika aku kecil bermain kerumahnya di kampung halaman. Aku masih ingat ketika aku memetik buah lada di kebunnya yang cukup luas, dan hasil lada yang aku petik diberikan semua kepadaku. Aku masih ingat ketika dia sakit ia memintaku membelikan bubur. Aku masih ingat semua yang pernah terjadi bersama beliau. Ah, tapi dari semua itu tidak penting, yang terpenting aku sangat menyayangi beliau. Ingin sekali memeluk yayik untuk terakhir kalinya. Ingin sekali mencium keningnya untuk terakhir kalinya.
INGIN SEKALI AKU PULANG SEKARANG!!!
Ya ALLAH berikanlah segala rahmat dan hidayat-Mu  kepada yayik, ampuni semua dosa – dosanya, terima semua amal ibadahnya, bebaskan ia dari siksa kubur-Mu, dan bebaskan beliau dari api neraka-Mu.. Amin.
Selamat Jalan Yayik..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar